Proposisi
Proposisi adalah pernyataan tentang hubungan yang terdapat
di antara subjek dan predikat. Dengan kata lain, proposisi adalah pernyataan
yang lengkap dalam bentuk subjek-predikat atau term-term yang membentuk
kalimat. Kaliimat Tanya,kalimat perintah, kalimat harapan , dan kalimat inversi
tidak dapa disebut proposisi . Hanya kalimat berita yang netral yang dapat
disebut proposisi. Tetapi kalimat-kalimat itu dapat dijadikan proposisi apabila
diubah bentuknya menjadi kalimat berita yang netral.
Jenis-Jenis Proposisi
Proposisi dapat dipandang dari 4 kriteria, yaitu berdasarkan
:
1. Berdasarkan bentuk
2. Berdasarkan sifat
3. Berdasarkan kualitas
4. Berdasarkan kuantitas
Berdasarkan bentuk, proposisi dapat dibagi menjadi 2, yaitu
:
a) Tunggal adalah proposisi yang terdiri dari satu subjek
dan satu predikat atau hanya mengandung satu pernyataan.
Contoh :
• Semua petani harus bekerja keras.
• Setiap pemuda adalah calon pemimpin.
b) Majemuk atau jamak adalah proposisi yang terdiri dari
satu subjek dan lebih dari satu predikat.
Contoh :
• Semua petani harus bekerja keras dan hemat.
• Paman bernyanyi dan menari.
Berdasarkan sifat, proporsis dapat dibagi ke dalam 2 jenis,
yaitu:
a) Kategorial adalah proposisi yang hubungan antara subjek
dan predikatnya tidak membutuhkan / memerlukan syarat apapun.
Contoh:
• Semua kursi di ruangan ini pasti berwarna coklat.
• Semua daun pasti berwarna hijau.
b) Kondisional adalah proposisi yang membutuhkan syarat
tertentu di dalam hubungan subjek dan predikatnya. Proposisi dapat dibedakan ke
dalam 2 jenis, yaitu: proposisi kondisional hipotesis dan disjungtif.
Contoh proposisi kondisional:
• jika hari mendung maka akan turun hujan
Contoh proposisi kondisional hipotesis:
• Jika harga BBM turun maka rakyat akan bergembira.
Contoh proposisi kondisional disjungtif:
• Christiano ronaldo pemain bola atau
bintang iklan.
Berdasarkan kualitas, proposisi juga dapat dibedakan menjadi
2 jenis, yaitu:
a) Positif(afirmatif) adalah proposisi yang membenarkan
adanya persesuaian hubungan antar subjek dan predikat.
Contoh:
• Semua dokter adalah orang pintar.
• Sebagian manusia adalah bersifat sosial.
b) Negatif adalah proposisi yang menyatakan bahawa antara
subjek dan predikat tidak mempunyai hubungan.
Contoh:
• Semua harimau bukanlah singa.
• Tidak ada seorang lelaki pun yang mengenakan rok.
Berdasarkan kuantitas., proposisi dapat dibedakan ke dalam 2
jenis, yaitu:
a) Umum adalah predikat proposisi membenarkan atau
mengingkari seluruh subjek.
Contoh:
• Semua gajah bukanlah kera.
• Tidak seekor gajah pun adalah kera.
b) Khusus adalah predikat proposisi hanya membenarkan atau
mengingkari sebagian subjeknya.
Contoh:
• Sebagian mahasiswa gemar olahraga.
• Tidak semua mahasiswa pandai bernyanyi.
Term
Term adalah suatu kata atau suatu kumpulan kata yang
merupakan ekspressi verbal dari suatu pengertian.
* Bagian dari proposisi yang berfungsi sebagai subyek atau
predikat, serta dapat berfungsi sebagai penghubung antara dua proposisi yang
disebut premis dalam sebuah silogisme.
* Tidak semua kata atau kumpulan kata adalah term, meskipun
setiap term itu adalah kata atau kumpulan kata. Alasannya: tidak semua kata
atau kumpulan kata pada dirinya sendiri merupakan ekspressi verbal dari
pengertian, dan bahwa tidak semua kata pada dirinya sendiri berfungsi sebagai
subyek atau predikat dalam suatu proposisi.
* Term adalah kata atau sejumlah kata yang dapat berdiri
sendiri. Jenis kata seperti itu disebut kata kategorimatis. Mis. : bunga,
burung, pohon (term tunggal), orang tua asuh, pencinta lingkungan hidup (term
majemuk).
* Ada jenis kata yang tidak bisa berdiri sendiri, baik
sebagai subyek maupun predikat. Ini disebut kata sinkategorimatis. Mis. :
tetapi, beberapa, karena, dengan cepat. Pada dirinya sendiri kata-kata ini
tidak merupakan ekspressi verbal dari pengertian, dan karena itu tidak
merupakan term.
* Kata-kata sinkategorimatis itu selalu tergantung pada
kata-kata kategorimatis untuk membentuk sebuah term. Ump.: kata “berjalan”
(kategorimatis, term), “dengan cepat” (sinkategorimatis, bukan term). Tapi
“berjalan dengan cepat” mengungkapkan suatu pengertian baru, dan karena itu
dapat berfungsi sebagai term dalam sebuah proposisi.
3. Jenis-jenis Term
* Dalam kaitan dengan pengertian (arti yang dikandungnya) –
Term Univok (satu kata, satu pengertian) : karyawan, pelanggan, guru, manager.
– Term Ekuivok (satu kata, lebih dari satu pengertian): genting, bulan, bait,
pasar. – Term Analog (satu kata, pengertian bisa sama bisa berbeda): ada, suap,
sehat.
* Dalam kaitan dengan jumlah kata – Term Tunggal : gunung,
manusia, kejahatan. – Term Majemuk : Kereta api, lapangan sepak bola,
CEO, TQM, BKIA, KPKPN.
* Term ditinjau dari luasnya: Term Singular: mengatakan
tentang satu hal tertentuTerm Partikular: mengatakan tentang sebagian Term
universal: mengatakan tentang seluruh luasnya.
* Berdasarkan sifatnya Term Distributif: berlaku untuk
setiap anggotaTerm Kolektif: berlaku pada sesuatu sebagai satu kesatuan
* Berdasarkan fungsinya dalam proposisi dan silogisme Term
subyekTerm predikatTerm menengah / terminus medius
Penalaran
Pengertian Penalaran secara umum : Penalaran adalah proses
berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang
menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang
sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan
sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan
sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang
disebut menalar.(wikipedia indonesia)
Penalaran Deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang
menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam
bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan
adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus)
darimedia-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai
prestasi sosial dan penanda status sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar