A.
PENGERTIAN PUBLIKASI ONLINE
Secara terminologi, publikasi berarti
penyiaran, pengumuman atau penerbitan. Ton Kertapati menjelaskan dalam bukunya
Dasar-Dasar Publisistik Dalam Perkembangannya Di Indonesia Menjadi Ilmu
Komunikasi bahwa istilah publisistik berasal dari kata kerja bahasa latin
publicare yang berarti mengumumkan. Dari penjelasan tersebut, penulis dapat
menarik kesimpulan bahwa istilah publikasi dapat diartikan pengumuman tentang
suatu hal yang disiarkan lewat media elektronik dan atau diterbitkan di media
cetak.
Sebelumnya kita harus mengetahui apa itu publikasi
online? Publikasi online bisa dikatakan sebagai pesan, ataupun pengumuman yang
diterbitkan secara online atau bisa dikatakan pesan yang diumumkan dalam dunia
maya melalui media elektronik misalnya computer, laptop , atau bahkan
smartphone masa kini yang terkoneksi dalam dunia online.
Publikasi
online juga memiliki berbagai macam manfaat yaitu sebagai alat untuk bertukar
informasi, apalagi dijaman yang telah mengalami modernisasi teknologi seperti
pada saat ini. Dapat pula sebagai alat jual beli , seseorang dapat
mempublikasikan ke siapapun mengenai produk yang akan di jual dan sebaliknya
orang yang berminat akan produk tersebut akan membelinya. Lagi pula, publikasi
online adalah media komunikasi yang efektif dan efisien dan biayanya pun
relative murah jadi bisa mengirit lebih banyak pengeluaran. Ada beberapa alas
an mengenai pentingnya etima dalam publikasi di internet antara lain:
1. Pengguna
jasa internet sebagian besar berasal dari berbagai macam negara yang berbeda,
memiliki adat, budaya serta bahasa yang pastinya juga berbeda-beda.
2. Pengguna
jasa internet adalah orang-orang yang hidup dalam dunia maya, dunia yang tidak
mengharuskan seseorang mempublikasikan identitas aslinya dalam berinteraksi.
3. Banyaknya
berbagai macam fitur dalam internet pun memungkinkan seseorang bertindak
criminal, contoh kecil misalnya iseng memblokir akun jejaring social seseorang.
4. Harus
diperhatikan , bahwa pengguna jasa internet akan terus bertambah setiap saat
dan memungkinkan masuknya pengguna baru di dunia maya.
Pengertian dari online itu sendiri adalah
terhubung, terkoneksi, aktif dan siap untuk operasi, dapat berkomunikasi dengan
atau dikontrol oleh komputer. Online ini juga bisa diartikan sebagai suatu
keadaan dimana sebuah device (komputer) terhubung dengan device lain, biasanya
melalui modem. Dari pengertian di atas penulis menari kesimpulan bahwa online
adalah keadaan dimana komputer terhubung dengan internet baik melalui modem, wi
fi atau lan dan baik sedang digunakan atau tidak oleh pengguna komputer
tersebut.
Publikasi Online
Jadi dari pengertian yang diatas
publikasi online adalah suatu informasi atau pesan atau pengumuman dalam bentuk
online atau diterbitkan atau di umumkan dalam dunia internet melalui media
elektronik baik melalui komputer, laptop atau apa saja yang dapat terhubung
dalam dunia online. Atau secara singkatnya publikasi online merupakan situs
yang ditujukan untuk mempublikasikan dan media promosi produk secara online.
Banyak sekali manfaat dari publikasi
online ini apalagi di jaman sekarang yang rata-rata masyarakat diseluruh dunia
dapat terhubung atau menggunakan internet untuk alat mencari atau bertukar
informasi, banyak yang dapat dilakukan dalam publikasi online misalnya
berjualan atau memasarkan produk-produk baru atau produk bekas sekalipun banyak
juga perusahaan atau hanya sekedar home production yang dipasarkan melalui
publikasi online, semua itu sangat bermanfaat dan lebih mengirit biaya karena
biayanya relatif murah dan lumayan bagus karena tidak hanya masyarakat dalam
negeri saja bahkan dunia pun bisa tahu saat kita mulai menggunakan publikasi
onlien ini. Maka dari itu publikasi onlien sangat berguna untuk kita di jaman
modern dan serba cepat ini.
Sedikit tips apa yang diperlukan agar
publikasi online berhasil :
Pertama dukungan Strategi Promosi dan
Marketing Perusahaan
Merupakan hal yang krusial untuk
mengikutsertakan program promosi online ( salah satunya : website ) di dalam
keseluruhan program marketing dan promosi perusahaan serta memberikan total
support seperti mencantumkan alamat web perusahaan pada seluruh marketing kit,
advertising dan segala bentuk publikasi yang diselenggarakan oleh perusahaan
terkait. Hal ini akan membantu perluasan informasi.
Kedua web statistic & analysis.
Setiap web dianjurkan selalu menganalisa setiap perkembangan /grafik statistik
yang terjadi di dalam websitenya, seperti berapa netter yang telah melakukan
kunjungan ke website Anda. Hal ini diperlukan untuk melakukan perbaikan
strategi marketing yang telah dilakukan.
Ketiga maksimalkan Online-Marketing itu
sendiri. Dianjurkan juga agar alamat web perusahaan dipromosikan melalui search
engine ( misalnya Yahoo!, Google, Bing, Altavista, AOL ) sehingga eksistensi
serta informasi mengenai perusahaan dapat segera diakses oleh calon konsumen.
Ada beberapa teknik khusus agar semua search enginedapat mendeteksi eksistensi
website perusahaan, dan yang mengetahui teknik tersebut hanya kita-kita saja !
Sumber:
B.
ETIKA DALAM PENELITIAN DENGAN BANTUAN INTERNET
Etika
itu berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu Ethikos yang berarti sesuatu yang
timbul dari kebiasaan hidup. Secara umum Etika itu adalah sesuatu peraturan /
perilaku tidak tertulis yang mengatur benar atau salah, baik atau buruk dari
suatu lingkungan hidup tertentu. Dalam penelitian ada beberapa etika yang perlu
diperhatikan namun pada kesempatan ini saya akan membahas lebih lanjut mengenai
etika dalam mengambil sumber diinternet.
Etika
Pengutipan di Internet
Internet
merupakan salah satu agen yang makin mempermudah penggandaan suatu karya cipta
terutama yang dipasang di internet. Kemudahan itu pada gilirannya melenakan,
membuai kita sehingga pada saat mengutip lupa untuk memberi penghargaan
(acknowledgement) kepada pengarangnya. Berikut ini format pengutipan
sumber-sumber online menurut Modern Language Association di Amerika.
1.
FTP (File Transfer Protocol)
Cara
penulisan kutipan lewat File Transfer Protocol adalah sebagai berikut.
-
Sertakan nama pengarang (jika ada) dengan nama belakang terlebih dahulu; judul
lengkap; tanggal dokumen; protokol yang digunakan (dalam hal ini ftp) berikut
alamatnya; tanggal akses.
Contoh:
Johnson-Eilola, Johndan., “Little Machines: Rearticulating Hypertext
User.” 3 Dec. 1994, ftp://ftp.daedalus.com/pub/CCCC95/johnson-eilola,
(14 Aug 1996).
2.
HTTP (HyperText Transfer Protocol)
WWW
Sites (World Wide Web). Cara penulisan kutipan lewat File HyperText Transfer
Protocol
adalah sebagai berikut.
-
Sertakan nama pengarang (jika ada) dengan nama belakang terlebih dahulu; judul
lengkap dalam tanda petik; tanggal dokumen; protokol yang digunakan (dalam hal
ini http) berikut alamat URL-nya; dan tanggal akses.
Contoh:
Burka, Lauren P, “A Hypertext History of Multi-User Dimensions.”, MUD History.
1993, http://www.utopia.com/talent/ipb/muddex/essay, (2 Aug.
1996).
3.
Telnet Sites Telnet Sites (Sites and Files available via the telnet protocol).
Cara
penulisan kutipan lewat telnet sites adalah sebagai berikut.
-
Sertakan nama pengarang, dengan nama belakang terlebih dahulu; judul karangan
dalam
tanda
petik; nama situs telnet dalam huruf italic; dan tanggal publikasi.
4.
Gopher
Untuk
mengutip lewat situs gopher Anda dapat menuliskan kutipan sebagai berikut.
-
Sertakan nama pengarang (jika ada) dengan nama belakang terlebih dahulu; judul
lengkap dalam tanda petik; tanggal dokumen jika ada; protokol dokumen yang
digunakan (dalam hal ini gopher) berikut alamatnya; tanggal akses; dand
direktori gopher tersebut. Contoh: African National Congress; “Human Rights
Update for Week No. 10 from 5/3/96 to 11/3/97.”; gopher://gopher.anc.org.za:70/00/hrc/1997/hrup97.10; (1 Jan. 1997).
5.
Email, Listerv, dan Newsgroup
Untuk
mengutip lewat mailing list Anda dapat menuliskan kutipan sebagai berikut.
-
Sertakan nama pengarang (jika ada) atau alamat e-mail-nya; judul yang ada dalam
Subject dalam tanda kutip; tanggal pesan jika berbeda dengan tanggal akses;
nama mailing list (jika ada) dalam huruf italic; alamat milis atau protokol;
tanggal akses dalam tanda kurung.
Contoh:
Crump, Eric, “Re: Preserving Writing.”, Alliance for Computers and Writing,
Listerv, acwl@unicorn.acs.ttu.edu, (31 Mar. 1995).
6.
Publikasi Elektronik dan Database Online
Untuk
mengutip lewat publikasi elektronik atau database online Anda dapat menuliskan
kutipan
sebagai berikut.
-
Sertakan nama pengarang; judul artikel dalam tanda kutip; judul publikasi
software dalam huruf italic; versi atau nomor edisi; nama database atau layanan
online dalam huruf italic; tanggal akses.
Contoh:
Christopher, Warren, “Working to Ensure a Secure and Comprehensive Peace in the
Artikel Populer IlmuKomputer.Com Copyright © 2008 IlmuKomputer.Com
7.
Software Program Microsoft dan Video Games Program, Software dan
Video
Game
Untuk
mengutip lewat software atau program Anda dapat menuliskan kutipan sebagai
berikut.
-
Nama pengarang atau produsennya (jika ada); judul program atau software dalam
huruf
italic;
nomor versi (jika ada dan belum dicantumkan dalam judul software); informasi
terbitan
lainnya seperti tanggal (jika ada).
Contoh:
ID Software, The Ultimate Doom, New York: GT Interactive Software,1995.
Sumber:
Dalam hal beretika di dalam media elektronik
yang didalamnya mencakup internet dan media-media publikasi lainnya, sepatutnya
kita menggunakan tutur bahasa yang sopan, memiliki etika yang baik dan tidak
mengambil hak cipta orang lain. Etika komputer (Computer Ethic) adalah
seperangkat asas atau nilai yang berkenaan dengan penggunaan komputer. Etika
komputer berasal dari 2 suku kata yaitu etika (bahasa Yunani: ethos) adalah
adat istiadat atau kebiasaan yang baik dalam individu, kelompok maupun
masyarakat dan komputer (bahasa Inggris: to compute) merupakan alat yang
digunakan untuk menghitung dan mengolah data. Jumlah interaksi manusia dengan
komputer yang terus meningkat dari waktu ke waktu membuat etika komputer
menjadi suatu peraturan dasar yang harus dipahami oleh masyarakat luas.
Dalam dunia elektronik pun khususnya
media internet kita memiliki hak dan tanggung jawab atas apa yang telah kita
publikasikan. Semua diatur dalam Pasal ITE. Berdasarkan Pasal 5 ayat (1) no. 11
tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik (Undang-undang ITE ) yang
menyatakan bahwa informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik dan/atau
hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah.
Undang-undang Informasi dan Transaksi
Elektronik adalah ketentuan yang berlaku untuk setiap orang yang melakukan
perbuatan hukum sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini, baik yang berada di
wilayah hukum Indonesia maupun di luar wilayah hukum Indonesia, yang memiliki
akibat hukum di wilayah hukum Indonesia dan/atau di luar wilayah hukum
Indonesia dan merugikan kepentingan Indonesia.
Etika Penelitian internet adalah
seperangkat asas atau nilai yang berkenaan dengan penggunaan komputer.
Etika berasal dari 2 suku kata yaitu etika (bahasa Yunani: ethos) adalah
adat istiadat atau kebiasaan yang baik dalam individu, kelompok maupun
masyarakat dan komputer (bahasa Inggris: to compute) merupakan alat yang
digunakan untuk menghitung dan mengolah data. Jumlah interaksi manusia dengan
komputer yang terus meningkat dari waktu ke waktu membuat etika komputer
menjadi suatu peraturan dasar yang harus dipahami oleh masyarakat luas.
maka itu Dengan kemajuanya teknologi di
jaman sekarang seseorang bisa melakukan penelitian lebih mudah dengan adanya
“Internet” . Etika penelitian dengan bantuan internet berkaitan dengan “benar”
atau “salah” dalam melakukan penelitian. Seorang peneliti dalam hal ini perlu
memperhitungkan apakah penelitiannya layak atau tak layak untuk dilakukan.
contoh dalam gambar ini merupakan ,
dalam perkembangan zaman sekrang dunia maya sangat pamor untuk kalangan anak
remaja, apalagi saling ada nya komentar dalam suatu status yang mereka buat,
terkadang dalam dunia sosial tersebut menimbulkan suatu luapan emosi yang kita
rasakan dan langsung kita update kan di jaringan sosial, di karena kan jaringan
sosial merupakan suatu hal yang publik dan bisa di baca ke semua orang, mungkin
dari pihak lain tersingung sehingga adanya suatu perseteruan antara pembuat
status dan yang mengkomen status tersebut , hal terbesebut merupakan
pelanggaran jaringan social
sehingga adanya dari pihak jaringan
tersebut memberikan suatu fasilitas untuk memblokir orang yang mengkomen atau
menghapus suatu status tersebut , sehingga tidak muncul kembali suatu
percakapan yang tidak layak di lihat oleh penguna jaringan sosial lain nya.
hal tersebut merupakan suatu contoh
pelangaran dalam jaringan sosial dan orang yang tadi melakukan suatu
perseturuan harus ada nya Etika dalam mengunakan Internet .
Adanya peraturan yang harus dilakukan
dalam etika penelitian dalam Internet
1. Menghormati martabat subjek penelitian
: Penelitian yang dilakukan harus manjunjung tinggi martabat
seseorang (subjek penelitian). Dalam melakukan penelitian, hak asasi subjek
harus dihargai.
2. Asas kemanfaatan : Penelitian yang
dilakukan harus mepertimbangkan manfaat dan resiko yang mungkin terjadi.
Penelitian boleh dilakukan apabila manfaat yang diperoleh lebih besar daripada
resiko/dampak negatif yang akan terjadi. Selain itu, penelitian yang dilakukan
tidak boleh membahayakan dan harus menjaga kesejahteraan manusia.
3. Berkeadilan : Dalam melakukan
penelitian, setiap orang diberlakukan sama berdasar moral, martabat, dan hak
asasi manusia. Hak dan kewajiban peneliti maupun subjek juga harus seimbang.
4. Informed consent : merupakan
pernyataan kesediaan dari subjek penelitian untuk diambil datanya dan ikut
serta dalam penelitian. Aspek utama informed consent yaitu informasi,
komprehensif, dan volunterness. Dalam informed consent harus ada penjelasan tentang
penelitian yang akan dilakukan. Baik mengenai tujuan penelitian, tatacara
penelitian, manfaat yang akan diperoleh, resiko yang mungkin terjadi, dan
adanya pilihan bahwa subjek penelitian dapat menarik diri kapan saja.
dan dalam Penelitian yang dilakukan
harus menghargai kebebasan individual untuk bertindak sebagai responden atau
subjek penelitian dalam melakukan survey di internet. Responden harus dijamin
dan dilindungi karena pengambilan data dalam penelitian akan menyinggung ke
arah hak asasi manusia. Meskipun suatu penelitian sangat bermanfaat namun
apabila melanggar etika penelitian maka penelitian tersebut tidak boleh
dilaksanakan.
C. BERBAGAI
HASIL PENELITIAN DAN TEKNIK PENELITIAN ONLINE
Komputer dan Internet Mengubah Ingatan Manusia
Komputer
dan internet mengubah sifat ingatan manusia, demikian kesimpulan penelitian
yang dimuat di majalah Science. Penelitian psikologi menunjukkan bahwa jika
seseorang diajukan pertanyaan-pertanyaan sulit, mereka akan memikirkan
computer.
Ketika
mereka mengetahui bahwa berbagai fakta nantinya akan didapat lewat komputer
maka ingatan mereka menjadi tidak begitu baik karena mereka mengetahui dapat
mengandalkan sumber lain.
Para
peneliti mengatakan internet bertindak sebagai “ingatan transaktif”.Penulis
laporan Betsy Sparrow dari Universitas Columbia mengatakan ingatan transaktif
“adalah ide adanya sumber ingatan luar-tempat penyimpanan di pihak lain”.”Ada
ahli-ahli hal tertentu dan kita membiarkan mereka bertanggung jawab atas
informasi tersebut,” katanya.
Penulis
lain laporan Daniel Wegner, yang pertama kali mengusulkan konsep ingatan
transaktif dalam bab sebuah buku berjudul Ketergantungan Kognitif pada Hubungan
Dekat, menemukan pasangan yang sudah lama hidup bersama saling membantu saat
mengingat sesuatu.
“Saya
berpikir internet menjadi sebuah bentuk ingatan transaktif dan saya ingin
mengujinya,” kata Dr Sparrow.
Di
mana, bukan apa Bagian pertama pengkajian adalah menguji apakah peserta
penelitian “langsung” memikirkan komputer dan internet begitu diajukan pertanyaan
sulit. Tim menggunakan tes Stroop yang dimodifikasi.
Tes
Stroop standar mengukur berapa lama waktu yang diperlukan partisipan untuk
membaca sebuah kata warna sementara kata tersebut berbeda warna, misalnya kata
“hijau” ditulis dengan warna biru. Waktu reaksi meningkat ketika, bukannya kata
warna, para partisipan ditanyakan untuk membaca kata-kata tentang topik yang
kemungkinan sudah ada dalam pikiran. Dengan cara ini tim peneliti menunjukkan
bahwa, setelah diberikan topik dengan jawaban ya/tidak, waktu reaksi terhadap
istilah yang terkait dengan internet sangat lebih lama. Ini adalah sebuah
isyarat partisipan tidak mengetahui jawaban, dan mereka sudah mempertimbangkan
untuk menjawab dengan menggunakan komputer.
Dalam
percobaan lebih mendalam para peserta penelitian diberikan serangkaian fakta.
Setengahnya diminta menyimpannya pada sejumlah folder di komputer, setengahnya
diberitahu bahwa fakta-fakta tersebut akan dihapus. Ketika diminta untuk
mengingat fakta tadi, kelompok yang mengetahui informasi tidak akan didapat
lagi menunjukkan kinerja yang sangat lebih baik dibandingkan kelompok yang
menyimpan fakta dalam berkas di komputer.
Tetapi
kelompok yang mengharapkan informasi tersebut akan didapat nantinya, sangat
bagus ingatannya dalam mengingat folder tempat penyimpanan informasi. ”Ini
mengisyaratkan bahwa dalam kaitan dengan berbagai hal yang bisa kita dapatkan
di internet, kita cenderung menempatkan ingatan online kita cenderung
menyimpannya di luar,” kata Dr Sparrow.
Dia
mengatakan kecenderungan partisipan untuk mengingat lokasi informasi, bukannya
informasi itu sendiri, merupakan isyarat orang semakin tidak bisa mengingat
sesuatu, mereka hanya mengatur penempatan informasi dalam jumlah besar agar
nantinya mudah didapat.
“Saya
tidak menganggap Google membuat kita bodoh, kita hanya mengubah cara mengingat.
Jika kita bisa mendapatkannya di internet meskipun sedang berjalan-jalan, maka
ketrampilan yang diperlukan, yang perlu diingat adalah ke mana harus
mendapatkan informasi. Sama seperti dalam kaitannya dengan orang,ketrampilan
yang diperlukan adalah mengingat siapa yang perlu ditemui (untuk mengetahui hal
tertentu),” katanya.
3. Kesimpulan
akhirnya dapat disimpulkan bahwa etika
dalam penelitian merupakan sebuah keniscayaan untuk dijadikan sebagai piranti
sekaligus pedoman untuk menghindari kegagalan dalam penelitian. Etika yang
dimaksud baik yang berkenaan dengan etika ilmiah maupun etika sosial.
Mengedepankan etika sebagai sumber kepatutan dalam penelitian tidak lepas dari
esensi kegiatan penelitian itu sendiri yaitu untuk menemukan kebenaran dan
kemudian mengkontruks kebenaran itu menjadi sebuah teori.
Bagian pertama pengkajian adalah menguji
apakah peserta penelitian “langsung” memikirkan komputer dan internet begitu
diajukan pertanyaan sulit. Tim menggunakan tes Stroop yang dimodifikasi.
Tes Stroop standar mengukur berapa lama
waktu yang diperlukan partisipan untuk membaca sebuah kata warna sementara kata
tersebut berbeda warna, misalnya kata “hijau” ditulis dengan warna biru. Waktu
reaksi meningkat ketika, bukannya kata warna, para partisipan ditanyakan untuk
membaca kata-kata tentang topik yang kemungkinan sudah ada dalam pikiran.
Dengan cara ini tim peneliti menunjukkan bahwa, setelah diberikan topik dengan
jawaban ya/tidak, waktu reaksi terhadap istilah yang terkait dengan internet
sangat lebih lama. Ini adalah sebuah isyarat partisipan tidak mengetahui
jawaban, dan mereka sudah mempertimbangkan untuk menjawab dengan menggunakan
komputer.
Dalam
percobaan lebih mendalam para peserta penelitian diberikan serangkaian fakta.
Setengahnya diminta menyimpannya pada sejumlah folder di
komputer, setengahnya diberitahu bahwa fakta-fakta tersebut akan dihapus.
Ketika diminta untuk mengingat fakta tadi, kelompok yang mengetahui informasi
tidak akan didapat lagi menunjukkan kinerja yang sangat lebih baik dibandingkan
kelompok yang menyimpan fakta dalam berkas di komputer.
Tetapi
kelompok yang mengharapkan informasi tersebut akan didapat nantinya, sangat
bagus ingatannya dalam mengingat folder tempat
penyimpanan informasi. “Ini mengisyaratkan bahwa dalam kaitan dengan berbagai
hal yang bisa kita dapatkan di internet, kita cenderung menempatkan ingatan
online kita cenderung menyimpannya di luar,” kata Dr Sparrow.
Dia mengatakan kecenderungan partisipan
untuk mengingat lokasi informasi, bukannya informasi itu sendiri, merupakan
isyarat orang semakin tidak bisa mengingat sesuatu, mereka hanya mengatur
penempatan informasi dalam jumlah besar agar nantinya mudah didapat.
“Saya tidak menganggap Google membuat
kita bodoh, kita hanya mengubah cara mengingat. Jika kita bisa mendapatkannya
di internet meskipun sedang berjalan-jalan, maka ketrampilan yang diperlukan,
yang perlu diingat adalah ke mana harus mendapatkan informasi. Sama seperti
dalam kaitannya dengan orang, ketrampilan yang diperlukan adalah mengingat
siapa yang perlu ditemui (untuk mengetahui hal tertentu),” katanya.
Efek
Psikologis Facebook bagi Kesehatan Mental
Beberapa waktu lalu muncul laporan
mengenai tanda-tanda orang kecanduan Facebook atau situs jejaring sosial
lainnya, misalnya Anda mengubah status lebih dari dua kali sehari dan rajin
mengomentari perubahan status teman. Anda juga rajin membaca profil teman lebih
dari dua kali sehari meski ia tidak mengirimkan pesan atau men-tag Anda di
fotonya.
Laporan terbaru dari The Daily Mail
menyebutkan, kecanduan situs jejaring sosial seperti Facebook atau MySpace juga
bisa membahayakan kesehatan karena memicu orang untuk mengisolasikan diri.
Meningkatnya pengisolasian diri dapat mengubah cara kerja gen, membingungkan
respons kekebalan, level hormon, fungsi urat nadi, dan merusak performa mental.
Hal ini memang bertolak belakang dengan tujuan dibentuknya situs-situs jejaring
sosial, di mana pengguna diiming-imingi untuk dapat menemukan teman-teman lama
atau berkomentar mengenai apa yang sedang terjadi pada rekan Anda saat ini.
Suatu hubungan mulai menjadi kering
ketika para individunya tak lagi menghadiri sosial gathering, menghindari
pertemuan dengan teman-teman atau keluarga, dan lebih memilih berlama-lama
menatap komputer (atau ponsel). Ketika akhirnya berinteraksi dengan
rekan-rekan, mereka menjadi gelisah karena “berpisah” dari komputernya.
Si pengguna akhirnya tertarik ke dalam
dunia artifisial. Seseorang yang teman-teman utamanya adalah orang asing yang
baru ditemui di Facebook atau Friendster akan menemui kesulitan dalam
berkomunikasi secara face-to-face. Perilaku ini dapat meningkatkan risiko
kesehatan yang serius, seperti kanker, stroke, penyakit jantung, dan dementia
(kepikunan), demikian menurut Dr Aric Sigman dalam The Biologist, jurnal yang
dirilis oleh The Institute of Biology.
Pertemuan secara face-to-face memiliki
pengaruh pada tubuh yang tidak terlihat ketika mengirim e-mail. Level hormon
seperti oxytocin yang mendorong orang untuk berpelukan atau saling berinteraksi
berubah, tergantung dekat atau tidaknya para pengguna. Beberapa gen, termasuk
gen yang berhubungan dengan sistem kekebalan dan respons terhadap stres,
beraksi secara berbeda, tergantung pada seberapa sering interaksi sosial yang
dilakukan seseorang dengan yang lain.
Menurutnya, media elektronik juga
menghancurkan secara perlahan-lahan kemampuan anak-anak dan kalangan dewasa
muda untuk mempelajari kemampuan sosial dan membaca bahasa tubuh. “Salah satu
perubahan yang paling sering dilontarkan dalam kebiasaan sehari-hari penduduk
Inggris adalah pengurangan interaksi dengan sesama mereka dalam jumlah menit
per hari. Kurang dari dua dekade, jumlah orang yang mengatakan bahwa tidak ada
orang yang dapat diajak berdiskusi mengenai masalah penting menjadi berlipat.”
Kerusakan fisik juga sangat mungkin
terjadi. Bila menggunakan mouse atau memencet keypad ponsel selama berjam-jam
setiap hari, Anda dapat mengalami cidera tekanan yang berulang-ulang. Penyakit
punggung juga merupakan hal yang umum terjadi pada orang-orang yang
menghabiskan banyak waktu duduk di depan meja komputer. Jika pada malam hari
Anda masih sibuk mengomentari status teman Anda, Anda juga kekurangan waktu
tidur. Kehilangan waktu tidur dalam waktu lama dapat menyebabkan kantuk
berkepanjangan, sulit berkonsentrasi, dan depresi dari sistem kekebalan.
Seseorang yang menghabiskan waktunya di depan komputer juga akan jarang
berolahraga sehingga kecanduan aktivitas ini dapat menimbulkan kondisi fisik
yang lemah, bahkan obesitas.
Tidak heran jika Dr Sigman
mengkhawatirkan arah dari masalah ini. “Situs jejaring sosial seharusnya dapat
menjadi bumbu dari kehidupan sosial kita, namun yang kami temukan sangat
berbeda. Kenyataannya situs-situs tersebut tidak menjadi alat yang dapat
meningkatkan kualitas hidup, melainkan alat yang membuat kita salah arah,”
tegasnya.
Namun, bila aktivitas Facebook Anda
masih sekadar sign in, mengonfirmasi friend requests, lalu sign out, tampaknya
Anda tak perlu khawatir bakal terkena risiko kanker, stroke, bahkan menderita
pikun.
KESIMPULAN
Internet menawarkan berbagai fasilitas
yang memudahkan penggunanya salah satunya adalah publikasi online. Banyak yang
dapat dilakukan dalam publikasi online misalnya berjualan atau memasarkan
produk-produk baru. Internet juga dapat dijadikan sebagai media penelitian.
Dalam hal beretika di dalam media
elektronik yang didalamnya mencakup internet dan media-media publikasi lainnya,
sepatutnya kita menggunakan tutur bahasa yang sopan, memiliki etika yang baik
dan tidak mengambil hak cipta orang lain.
REFERENSI
TABEL PERAN KELOMPOK 3
NPM
|
NAMA
|
PERAN
|
12513578
|
DINI LESTARI
|
PENGERTIAN PUBLIKASI ONLINE
|
15513378
|
MAYORA KURNIA RAHAYU
|
Efek Psikologis Facebook bagi Kesehatan Mental
|
13513718
|
GIBRAN ALGHIFARI
|
BERBAGAI HASIL PENELITIAN DAN TEKNIK
PENELITIAN ONLINE
|
17513355
|
REFANDI IRFAN
|
ETIKA DALAM PENELITIAN DENGAN BANTUAN INTERNET
|
|
BIAS FITRI
|
KESIMPULAN
|
18513951
|
TRI DEWI LESTARI
|
BERBAGAI HASIL PENELITIAN DAN TEKNIK
PENELITIAN ONLINE
|